Allah menyukai dan menyayangi orang2 yang berhati sabar dalam posisi yang mulia, dinyatakan didalam Al qurán bahwa Allah bersama dengan orang2 yang sabar, Allah mencintai orang-orang yang sabar. Sabar di bagi menjadi tiga macam.
Sabar didalam menghadapi kemiskinan
Pada mulanya manusia memiliki dua macam keadaan, yaitu:
Sesuai dengan Hawa Nafsunya. Keadaan ini paling sulit untuk dikendalikan, sehingga sering kali manusia menjadi lupa diri dan melampui batas.
Bersabar dalam kesenangan lebih sulit sekiranya kalau dibandingkan ketika kita dalam keadaan tertimpa musibah. Orang miskin lebih mudah bersabar dibandingkan orang kaya.
Oleh karena itu harus bisa mengontrol diri serta mengukur
diri dengan rasa keimanan kita pada Allah.
Sabar didalam menghadapi cobaan
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ´´Sabar pada benturan pertama memiliki 900 tingkatan…“.
Sabar merupakan barang dagangan para Nabi. Dalam sebuah kisah Rasulullah menyuruh seorang ibu untuk bersabar atas kematian
anaknya dimana ia meraung dan menangis sambil menjerit. Namun ia malah berkata, “Engkau tidak mengerti kepedihanku“. Kemudian
Rasulullah pergi. Dan salah seorang sahabat Nabi menegur ibu tersebut, ‘’Tahukah kau siapa yang barusan memberikanmu nasihat?
Ia adalah Rasulullah’’. Kemudian ibu itu pergi dan berlari mengejar Rasulullah dan mengatakan,’’Ya Rasulullah aku sabar, aku
ridho’’. Jawab Rasulullah,’’Sabar itu adalah pada benturan yang pertama’’.
‘’Tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah melainkan ia mengucapkan Innalillahi wa inna illaihi roojiún’’
(H.R. Muslim)
Tingkat dan Derajat Sabar ialah dengan tidak ada rasa benci dan tidak mempertanyakan terhadap musibah yang menimpa. Sehingga
yang harus ditampakkan adalah ridho, bahwa semua yang terjadi adalah atas Allah SWT. Sabar yang baik adalah orang yang bila
tertimpa dengan musibah tersebut tidak diketahui oleh orang lain, ia tidak mengumbar perihal musibahnya tersebut kepadaorang
lain. Allah yang menurunkan penyakit serta memberikan penawarnya. Dan setiap penyakit diperlukan ilmu dan amal. Agama dan
ilmu merupakan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang ada.
Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan serta memperkuat rasa sabar?
Cara untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa sabar adalah dengan cara Bermujahadah (bersungguh-sungguh).Dengan pengetahuan yang
kuat akan memperkuat agama dan iman, kalau rasa keagamaan dan keimanan kita juga kuat maka segala hal yang terjadi kita akan
kembalikan kepada san pencipta jagat raya ini yaitu Allah SWT.
Sabar didalam menghadapi maksiat.
Dorongan hawa napsu yang sulit di hindari membuat manusia jauh dari mengingat Agama dan larangan-larangan Allah. Hal ini
dikarenakan lemahnya rasa ketakwaan kita Allah SWT
Tapi sebaliknya kita tidak akan bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang keji jika kita didasari dengan iman kuat pula.
Seperti yang terdapat didalam Q.S. 16:90
,,Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran’’.
Semoga berguna
Sabar didalam menghadapi kemiskinan
Pada mulanya manusia memiliki dua macam keadaan, yaitu:
Sesuai dengan Hawa Nafsunya. Keadaan ini paling sulit untuk dikendalikan, sehingga sering kali manusia menjadi lupa diri dan melampui batas.
Bersabar dalam kesenangan lebih sulit sekiranya kalau dibandingkan ketika kita dalam keadaan tertimpa musibah. Orang miskin lebih mudah bersabar dibandingkan orang kaya.
Oleh karena itu harus bisa mengontrol diri serta mengukur
diri dengan rasa keimanan kita pada Allah.
Sabar didalam menghadapi cobaan
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ´´Sabar pada benturan pertama memiliki 900 tingkatan…“.
Sabar merupakan barang dagangan para Nabi. Dalam sebuah kisah Rasulullah menyuruh seorang ibu untuk bersabar atas kematian
anaknya dimana ia meraung dan menangis sambil menjerit. Namun ia malah berkata, “Engkau tidak mengerti kepedihanku“. Kemudian
Rasulullah pergi. Dan salah seorang sahabat Nabi menegur ibu tersebut, ‘’Tahukah kau siapa yang barusan memberikanmu nasihat?
Ia adalah Rasulullah’’. Kemudian ibu itu pergi dan berlari mengejar Rasulullah dan mengatakan,’’Ya Rasulullah aku sabar, aku
ridho’’. Jawab Rasulullah,’’Sabar itu adalah pada benturan yang pertama’’.
‘’Tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah melainkan ia mengucapkan Innalillahi wa inna illaihi roojiún’’
(H.R. Muslim)
Tingkat dan Derajat Sabar ialah dengan tidak ada rasa benci dan tidak mempertanyakan terhadap musibah yang menimpa. Sehingga
yang harus ditampakkan adalah ridho, bahwa semua yang terjadi adalah atas Allah SWT. Sabar yang baik adalah orang yang bila
tertimpa dengan musibah tersebut tidak diketahui oleh orang lain, ia tidak mengumbar perihal musibahnya tersebut kepadaorang
lain. Allah yang menurunkan penyakit serta memberikan penawarnya. Dan setiap penyakit diperlukan ilmu dan amal. Agama dan
ilmu merupakan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang ada.
Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan serta memperkuat rasa sabar?
Cara untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa sabar adalah dengan cara Bermujahadah (bersungguh-sungguh).Dengan pengetahuan yang
kuat akan memperkuat agama dan iman, kalau rasa keagamaan dan keimanan kita juga kuat maka segala hal yang terjadi kita akan
kembalikan kepada san pencipta jagat raya ini yaitu Allah SWT.
Sabar didalam menghadapi maksiat.
Dorongan hawa napsu yang sulit di hindari membuat manusia jauh dari mengingat Agama dan larangan-larangan Allah. Hal ini
dikarenakan lemahnya rasa ketakwaan kita Allah SWT
Tapi sebaliknya kita tidak akan bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang keji jika kita didasari dengan iman kuat pula.
Seperti yang terdapat didalam Q.S. 16:90
,,Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran’’.
Semoga berguna
setuju. bagus akhi artikelnya
BalasHapus