Puisi mini buat status fb yang lagi galau

Aku berharap cinta takkan membuat matamu basah, bahkan ketika kesedihan tumbuh di antara pelukan kita.

Barangkali sepi, ialah rindu yang bersembunyi, kemudian meneriakkan namamu; di dekat pintu hatiku.

Mengadu pada yang jemu, mengaduh pada yang gaduh, dan menepi pada yang sepi; rindu, tak pernah seriuh ini.

Aku memandang sepasang matamu, layaknya sebuah buku yang takkan pernah habis dibaca oleh waktu.

Lidahku tersangkut pada sajak-sajak, mengiringi untaian gerimis di kala mengikis namamu, pada pematang kenangan.

Matamu; bunga paling cantik yang tumbuh di kebun tidurku.

Kamu, rahasia cinta terbesarku, cukup aku dan Tuhanku yang tahu.

Simpan senyummu untuk sambut kedatanganku nanti, saat rindu menemukan tempatnya bersemi.

Memelukmu dalam doa, adalah caraku menjagamu dari mimpi buruk hingga terjaga.

Dia memang mencintaimu lebih dulu, tapi aku yang mencintaimu dengan terlalu.

Mencintaimu; seluas jagad raya, sedalam kedalaman hati yang tak teraba.

Jadilah mataku ini, bagian terluar kaca jendela- menahan tempias, dari luka yang amat deras.

Tatapmu, sunyi yang jatuh tiba tiba, dan aku menyesal lantaran tak sempat menangkapnya.

Menunggu adalah jeda di antara kita, selebihnya waktu penuhi dada dengan rindu.

Ada ruang sempit antara celah rindu dan waktu, menunggu itu hanya cara membinasakan kamu, yang tak menyisakan aku.

Aku mencintaimu seperti buku yang tak pernah habis kubaca; kamu mencintaiku, entah di lipatan keberapa.