16 Jan 2012

Bank Indonesia ( BI ) Akan Intervensi Rp

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution Senin (16/1) mengatakan bank sentral akan terus melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mengawal rupiah, yang menurutnya masih belum stabil karena kekhawatiran akan krisis utang di zona euro.

Sebagian besar mata uang Asia merosot turun pada perdagangan hari ini, setelah pemangkasan peringkat utang besar-besaran di zona euro oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's. Rupiah mengalami penurunan terbesar di antara mata uang Asia lainnya yaitu 1,4 persen sehingga kurs nilai tukar mencapai Rp 9.200 per dollar.

Penurunan peringkat S&P's, meski telah diduga, menambah sentimen negatif terhadap krisis utang Eropa. Banyak investor memilih menjual aset yang dianggap berisiko, sehingga berpengaruh pada bursa saham dan mata uang euro.

Namun banyak juga yang memilih membeli mata uang Asia dari negara-negara yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan tinggi (emerging) karena wilayah ini dianggap memiliki perekonomian dan dasar fiskal yang kuat.

"Pada catur wulan pertama, sejumlah mata uang Asia akan melemah tapi saya pikir akan ada langkah-langkah selektif dan berhati hati menuju peringkat aset yang lebih tinggi dan lebih aman di Asia," kata Saktiandi Supaat, kepala divisi mata uang asing di Maybank Singapore kepada kantor berita Reuters.

"Sehingga tidak akan terjadi penjualan besar-besaran mata uang Asia dari negara-negara dengan potensi pertumbuhan tinggi," katanya lagi.

Tidak konsisten

S&P Jumat lalu (13/1) menurunkan peringkat kredit sembilan negara zona euro, termasuk Prancis dan Austria. Namun peringkat kredit negara-negara Asia tetap stabil setelah Singapore berhasil mempertahankan status AAA. Pejabat ekonomi Uni Eropa mengkritik penurunan peringkat utang tersebut.

Komisioner hubungan ekonomi Olli Rehn mengatakan kebijakan itu "tidak konsisten" karena zona eropa telah mengambil "tindakan yang tegas" untuk mengakhiri krisis utang. Pejabat senior Eropa lain, juga mengkritik langkah S&P's itu.

Rehn mengatakan dia menyesal dengan keputusan yang diambil oleh S&P's dan mengatakan wilayah Eropa telah mengambil "tindakan yang tegas sebagai langkah untuk mengatasi krisis" dan membuat kemajuan dalam meredakan gejolak pasar keuangan.

"Sekarang sangat penting untuk memfinalisasi dengan secepatnya keistimewaan dan kepraktisan dari mekanisme stabilitas Eropa, kata dia. Standard and Poor's mengkritik upaya blok negara eropa itu dalam menangani krisis, dengan mengatakan penghematan dan disiplin anggaran tidak cukup untuk mengatasinya, dan berisiko untuk gagal.

Sumber: BBC

Pemerintah Nigeria Menurunkan Harga BBM

Setelah sepekan dihantam aksi unjuk rasa dan pemogokan nasional akhirnya Presiden Nigeria Goodluck Jonathan akhirnya 'mengalah' dan memutuskan segera menurunkan harga BBM.

Jonathan mengatakan harga BBM akan diturunkan sekitar 30% karena penderitaan yang dirasakan rakyat Nigeria. "Pemerintah tetap akan melanjutkan upaya deregulasi kebijakan sektor BBM," kata Jonathan dalam pidato televisinya.

"Namun melihat kesulitan hidup warga Nigeria dan setelah mempertimbangkan serta berkonsultasi dengan para gubernur dan pimpinan Dewan Nasional, pemerintah sepakat menurunkan harga BBM menjadi 97 naira (Rp5.500) per liter," tambah Jonathan.

Pidato ini disampaikan setelah pemerintah Nigeria gagal mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja untuk menghentikan aksi mogok nasional mereka. Bahkan Kongres Buruh Nasional Nigeria mengancam akan melanjutkan unjuk rasa meski meminta para pekerja untuk berdiam diri di rumah masing-masing.

Keputusan pemerintah ini diharapkan bisa menghentikan aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung beberapa hari dan mengakibatkan sedikitnya 600 orang terluka. Aksi mogok yang juga diikuti para pekerja perminyakan ini dipastikan akan mempengaruhi pasar minyak global. Sebab Nigeria adalah produsen minyak mentah terbesar keenam di dunia demikian laporan wartawan BBC di Abuja Mark Doyle.

Minyak mentah memasok 80% pendapatan Nigeria, namun karena korupsi dan salah urus negeri itu tak memiliki satupun sarana pengolahan minyak mentah. Akibatnya Nigeria harus mengimpor seluruh kebutuhan BBM-nya. Aksi mogok nasional ini dipicu kebijakan pemerintah Nigeria yang mencabut subsidi BBM sejak 1 Januari lalu.

Kebijakan tidak populer ini langsung membuat harga BBM di negeri itu melonjak dua kali lipat. Sebelumnya satu liter bensin di Nigeria dihargai 65 naira atau sekitar Rp 3.300. Kini harga BBM di negeri itu menjadi 140 naira atau sekitar Rp7.500. Situasi ini, lanjut Doyle, merupakan pukulan berat bagi sebagian besar penduduk Nigeria yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Sumber: BBC

Dua Minggu Lagi Ratu Felisha Menjanda

Sidang kasus perceraian Ratu Felisha seperti sudah mulai memasuki tahap akhir. Ratu pun dipastikan akan menyandang status janda 2 minggu lagi. "Dua minggu lagi itu putusan. Tanggal 30 kalau nggak salah," ungkap kuasa hukum Ratu, Reza Mahastra saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (16/1/2012).

Reza memastikan, artis kelahiran 16 Oktober 1982 itu tak akan absen seperti persidangan sebelumnya. Ia menjamin, Ratu akan datang langsung untuk mendengarkan putusan majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Keputusan bitang film 'Mau Lagi?' itu untuk bercerai memang sudah bulat. Menurut Reza, kliennya merasa bahwa rumah tanggnya sudah tak bisa dipertahankan lagi di rumah tangganya. "Prinsipnya Feli pun ingin mempertahankan. Tapi kan kalau dipaksakan memang nggak bisa juga," ujarnya.

Sumber: detikHot

STATUS FB TERBAU 2015