19 Jan 2013

Benarkah RI menutup aib ayahnya hingga meninggal dunia?

Kematian RI (11) meninggalkan teka-teki. Masalahnya, pihak RSU Persahabatan yang selama ini merawat RI menyatakan bahwa RI meninggal karena tumor otak. Namun, selama proses perawatan itu pula, RI diketahui mendapat kekerasan seksual.

Pada 29 Desember 2012 lalu, RI mengalami kejang-kejang. Oleh orangtuanya, RI kemudian dibawa ke RSU Persahabatan. Saat dokter hendak memberikan obat dari bagian duburnya, fakta memilukan terkuak. Dubur RI ternyata infeksi parah, diduga akibat benda tumpul. Sejumlah pihak pun menduga bahwa RI adalah korban kekerasan seksual. Gadis kecil ini akhirnya tak mampu lagi bertahan. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada tanggal 6 Januari 2013.

Selama lebih dari dua pekan berselang, satu per satu misteri kematian RI terungkap ke publik. Sampai akhirnya tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya menahan S (55), ayah RI. Ternyata dugaan kekerasan seksual yang dialami RI terbukti. S mengaku menyetubuhi buah hatinya itu sebanyak dua kali saat sang istri tengah dirawat di rumah sakit pada Oktober 2012 silam.

RI tak pernah sekali pun bercerita soal perilaku tak terpuji ayahnya itu, tidak kepada ibunya, apalagi orang lain. Aib sang ayah ditutupnya rapat hingga akhir hayatnya.

Kepala Bagian Psikolog Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Arif Nurcahyo mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap anak selalu menyisakan rahasia yang disimpan rapat sang anak. "Pemerkosaan pada anak ini sangat khas, karena anak sebagai sosok yang dinamis hanya bisa diakses orang-orang tertentu," ucap Nurcahyo, Jumat (18/1/2013), di Mapolda Metro Jaya.

Ia menuturkan bahwa orang terdekat memiliki peluang besar melakukan perilaku menyimpang kepada anak. Apalagi, orang tersebut dianggap sebagai figur oleh sang anak dan merupakan sosok yang disegani. "Semakin kuat akses orang itu, maka akan semakin kecil anak untuk bercerita. Akhirnya, peristiwa itu dibawanya sampai mati," kata Nurcahyo.

Surat terakhir RI bahkan sama sekali tidak menggoreskan kepedihan yang harus dideritanya setelah diperkosa sang ayah. Surat terakhir itu tak sengaja ditemukan di sela barang-barang keluarganya yang tinggal di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur. Surat itu bertuliskan undangan bagi teman-temannya untuk datang pada perayaan ulang tahunnya yang ke-11 lengkap dengan gambar balon dan kado yang dihias secara apik oleh gadis cilik itu.

Cerita RI dan keluarganya banyak mengundang simpati tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari pejabat. Cerita pilu ini menjadi realita kehidupan di tengah masyarakat yang mulai melupakan nilai-nilai moral dalam diri, di mana nilai moral dikesampingkan hanya untuk mengedepankan nafsu sesaat.

18 Jan 2013

Laskar ada bukti berupa foto wanita bugil di karaoke Zensho

Anggota Laskar Umat Islam Solo (LUIS) menyegel tempat karaoke yang berada di Jalan Kebangkitan Nasional, Sriwedari, Solo, Jawa Tengah. Mereka berani mengambil tindakan karena sudah memiliki bukti foto wanita bugil yang bekerja di tempat tersebut.

"Kami punya bukti-buktinya berupa foto bugil yang sedang melakukan tarian striptease. Kami juga membawa bukti kwitansi tanda masuk Zensho, yang mematok tarif Rp 300 ribu per-jam," ujar koordinator aksi Hendro, Rabu (16/1).

Tempat karaoke itu belum genap 2 tahun beroperasi tersebut. Diduga tempat itu juga digunakan sebagai tempat mesum.

Massa LUIS menggelar aksi di tempat karaoke Zensho sambil menaiki pagar. Tak lama kemudian mereka melakukan penyegelan. Meski dihalangi puluhan polisi, mereka tetap tak menghiraukannya.

Tak puas menyegel tempat karaoke, massa berkonvoi menuju Balai Kota Solo. Mereka meminta pemerintah kota setempat untuk menutup tempat hiburan tersebut.

Karaoke di Solo adakan tarian bugil

LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta)  mendatangi Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta. Mereka melaporkan adanya dugaan pelanggaran asusila di Karaoke Zensho di Jalan Kebangkitan Nasional 29 Solo.

Anggota Luis yang mendatangi Mapolresta Surakarta antara lain, ketua Edi Lukito, Sekretaris Yusuf Suparno, dan Ketua Humas Endro Sudarsono. Mereka diterima oleh Kasat Intelkam Polresta Surakarta Kompol Muh Wahrudin.

Menurut Endro, pihaknya mendatangi Mapolresta Surakarta untuk melaporkan Karaoke Zensho di Jalan Kebangkitan Nasional 29, karena adanya bukti-bukti kegiatan hiburan tarian bugil perempuan.

"Kita menyamaian pernyatakan sikap dan bukti-bukti untuk menindaklanjuti adanya pelaggaran asusila di karaoke Zensho itu," kata Endro. Demikian dilansir dari Antara, Kamis (16/1).

Menurut dia, pihaknya menyertakan barang bukti berupa foto, kuitansi senilai Rp 2,4 juta. Karena, setiap jam seharga Rp 300 ribu, jika dua orang selama tiga jam sudah Rp 1,8 juta.

Pihaknya berharap Polresta Surakarta segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk diambil tindakan hukum yang berlaku.

Menurut Ketua Luis edi Lukito dalam pernyataan sikapnya bahwa, pihaknya dan elemen Islam Solo telah menemukan bukti di Karaoke Keluarga Zensho yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional No 29 Sriwedari ternyata digunakan untuk tarian bugil.

Luis mendapatkan data pada Desember 2012 dan Januari 2013. Data yang dimiliki oleh Luis untuk mendapatkan tarian bugil perempuan, Zensho mematok tarif Rp 300 ribu per jam.

Selain itu, pihaknya juga menemukan bukti yaitu pintu di bilik karaoke hanya diberikan kaca yang kecil dan tebal, sehingga memungkinkan pelanggan untuk berbuat mesum dan bebas.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak wali kota Surakarta untuk menutup semua tempat hiburan yang digunakan untuk tindak asusila yang berpotensi merusak moral masyarakat maupun pemimpinnya.

Selain itu, Kapolresta Surakarta untuk menindaklanjuti temuan Luis tentang tarian Bugil sesuai dengan aturan yang berlaku.

DPRD Kota Surakarta untuk membuat regulasi yang tegas yang mampu melindungi masyarakat dan mencegah adanya bisnis kemaksiatan seperti pergaulan bebas, tarian bugil, minuman keras, dan narkoba.

Sementara seratusan anggota Luis sebelumnya juga mendatangi Karaoke Zensho di Jalan Kebangkitan Nasional 29 Solo meminta agar usaha hiburan tersebut ditutup.

STATUS FB TERBAU 2015