1 Agu 2011
Forgiven But Not Forgotten
Bogor, 9 April 2011
“Kari mangan thok”
Sebaris kata sepele tapi entah mengapa sangat menyakitkan hati
Seakan aku begitu tidak berarti
Telah sembilan tahun aku menjadi istri
Sekian lama pula aku memasak dengan ikhlas tanpa iri
Entah itu enak atau tidak
Entah sesuai selera atau tidak
Entah dimakan atau tidak
Entah dihargai atau tidak
Tidak pernah terlintas dibenakku
Mengeluarkan sebaris kata itu
Namun kenapa setelah begitu senangnya kucicipi
Dan melahap masakannya sekali ini
Sebaris kata itu harus kudengar
Sebesar apa salahku?
Apa begitu tidak berharga diriku
Selama empat puluh tahun lebih bapak menemani ibu
Seringnya membuatkan kopi atau nasi goreng
Tak pernah sekalipun terucap dan tersirat hal lain selain ikhlas dan senang
Semua dilakukannya karena sayang
Memang aku tak semulia ibu
Aku tak sesempurna beliau
Tapi apa aku harus berhak mendengar kata yang menyakitkan itu
Entah kapan akan termaafkan
Tapi tidak untuk terlupakan
Karya:
Hanya Malam Ini
Bogor, 12 April 2011
Ijinkan malam ini aku membencimu setengah mati
Walau untuk sekali ini
Esok aku akan mencintaimu lagi
Karena kau tetap di hati
Ijinkan malam ini aku menamparmu
Ampuni aku
Esok aku akan mendekapmu
Sambil membelai rambutmu segenap hatiku
Ijinkan malam ini aku pergi jauh darimu
Maafkan aku
Esok aku akan datang padamu
Karena hanya kau yang menemani selalu disisiku
Ijinkan malam ini aku melupakanmu sepenuh hati
Walau untuk terakhir kali
Esok hanya kau yang kuingat
Karena rindu menuntunku kembali
Ijinkanlah hanya untuk malam ini
Agar kasih sayangku selalu bersemi
By:
Do'a Yang Tertukar
Bojonegoro, 13 Mei 2011
Satu doa yang kupanjatkan kala tiap terjaga
Dan satu harapan yang terus ada
Tanpa peduli apapun takdirnya
Segera atau tiada
Mungkinkah terselip diantara
Beribu angan yang menjelma di kepala
Sebentar lenyap sebentar ada
Seakan malu-malu menyapa
Atau termangu ragu
Dalam diam menunggu
Seperti lelaki di stasiun itu
Menanti terambil dan berlalu
Ataukah tercampak di sudut hati
Di tengah berjejal ambisi
Saling sudut saling sikut
Kalah bersaing dan surut
Bisa juga tersamar, mengabur, lalu menghablur
Bagai asap rokok yang terhembus dari mulutnya
Dalam putus dan asa
Yang silih berganti sebelum hancur
Mungkin juga terhimpit, terjepit
Diantara berjuta milyar lainnya
Berdesakan berlomba
Untuk sekedar terlihat atau sampai tujuannya
Mungkinkah tertukar atau nyasar
Dengan milik orang lain pada saat yang sama terlontar
Yang sama-sama mendamba, yang sama arahnya
Tapi berbeda maksudnya
Tapi mengapa aku masih saja percaya
Dan menggantungkan semuanya
Pada Yang Segala Maha
By:
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Lagi-lagi seorang Bapak perkosa anak kandungnya sendiri. Kejadian ini terjadi di SORONG. AL 49 thn. Tidak terima dengan perbuatan bapaknya, ...
-
Rangkulah orang yang kamu sayang, saat dia masih disisimu peluk dia,, saat masih bersamamu karna kita baru akan menyadari betapa berartinya ...
-
Dengan pendapatan yang menggiurkan dari industri pornografi membuat pesepakbola wanita asal Jerman, Eva Roob memilih banting stir m...