PRAYA—Lomba pacuan kuda tradisional menyemarakkan Core Even Bau Nyale tahun 2012 akan dilakukan selama lima hari, dari 8 sampai 12 Februari mendatang.
Pacuan kuda tradisional akan berlangsung di Semenanjung Aan. Tepatnya di utara lokasi kegiatan festival internasional pekan olahraga bahari (Fipob) tahun 2011 lalu.
Ketua Panitia pacuan kuda tradisional Letkol Sunarto yang juga Komandan Kodim Loteng mengatakan, untuk lomba pacuan kuda menyambut Bau Nyale 2012, Pemkab Loteng menunjuk Kodim Loteng sebagai panitia penyelenggara.
Untuk sukses kegiatan tersebut, Kodim bekerjasama dengan Pordasi Loteng. Karena pelaksanaan kegiatan sudah dekat, panitia telah membuka pendaftaran yang terpusat di Markas Kodim Loteng. ‘’Hadiah yang kami sediakan berupa uang pembinaan, piagam, elektronik, dan hadiah surprice. ‘’Pada surat undangan tidak ada hadiah uang pembinaan. Namun dalam rapat terakhir, panitia memutuskan menyediakan uang pembinaan,’’ terang Letkol Sunarto pada Lombok Post.
Pada lomba pacuan kuda tradisional tahun ini, panitia mempertandingkan beberapa kelas. Di antaranya kelas O, tunas harapan, tunas, kelas A, B,C, dan kelas D.
Panitia menargetkan sebanyak 100 kuda pacuan yang akan bertanding di berbagai kelas.
‘’Kami (Kodim, Red), tidak mengelak ketika diminta Pemkab Loteng menjadi panitia pacuan kuda pada Bau Nyale. Ini merupakan bagian dari pengabdian kami untuk melestarikan berbagai jenis kebudayaan tradisional di Indonesia,’’ paparnya.
Bagaimana dengan kesiapan panitia? Terkait hal itu, Letkol Sunarto mengatakan, persiapan sudah sangat matang. Lintasan pacuan kuda di Semenajung Aan sudah jadi.
Saat ini, panitia masih fokus menunggu peserta dari berbagai daerah yang telah mendaftar.
Baik dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Kabarnya, pemilik kuda pacuan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga akan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Dikatakan Letkol Sunarto, lomba pacuan kuda tradisional kali ini, merupakan lomba pacuan kuda tradisional perdana di daerah objek wisata.
Sebagai ketua panitia, penggemar olahraga tinju ini yakin pacuan kuda tradisional di Semenajung Aan akan menyedot perhatian banyak pihak. Baik masyarakat lokal maupun wisatwan mancanegara. ‘’Mudahan hal ini bisa menjadi salah satu pemicu tumbuhnya pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah,’’ harapnya.
Untuk suksesnya kegiatan tersebut, Letkol Sunarto menaruh harapan besar agar mendapat dukungan berbagai pihak. Ke depan, even-even seperti ini harus diperbanyak. Pacuan kuda tradisional memiliki nilai tawar yang cukup tinggi untuk pertumbuhan pariwisata.
Sumber: LombokPost
Pacuan kuda tradisional akan berlangsung di Semenanjung Aan. Tepatnya di utara lokasi kegiatan festival internasional pekan olahraga bahari (Fipob) tahun 2011 lalu.
Ketua Panitia pacuan kuda tradisional Letkol Sunarto yang juga Komandan Kodim Loteng mengatakan, untuk lomba pacuan kuda menyambut Bau Nyale 2012, Pemkab Loteng menunjuk Kodim Loteng sebagai panitia penyelenggara.
Untuk sukses kegiatan tersebut, Kodim bekerjasama dengan Pordasi Loteng. Karena pelaksanaan kegiatan sudah dekat, panitia telah membuka pendaftaran yang terpusat di Markas Kodim Loteng. ‘’Hadiah yang kami sediakan berupa uang pembinaan, piagam, elektronik, dan hadiah surprice. ‘’Pada surat undangan tidak ada hadiah uang pembinaan. Namun dalam rapat terakhir, panitia memutuskan menyediakan uang pembinaan,’’ terang Letkol Sunarto pada Lombok Post.
Pada lomba pacuan kuda tradisional tahun ini, panitia mempertandingkan beberapa kelas. Di antaranya kelas O, tunas harapan, tunas, kelas A, B,C, dan kelas D.
Panitia menargetkan sebanyak 100 kuda pacuan yang akan bertanding di berbagai kelas.
‘’Kami (Kodim, Red), tidak mengelak ketika diminta Pemkab Loteng menjadi panitia pacuan kuda pada Bau Nyale. Ini merupakan bagian dari pengabdian kami untuk melestarikan berbagai jenis kebudayaan tradisional di Indonesia,’’ paparnya.
Bagaimana dengan kesiapan panitia? Terkait hal itu, Letkol Sunarto mengatakan, persiapan sudah sangat matang. Lintasan pacuan kuda di Semenajung Aan sudah jadi.
Saat ini, panitia masih fokus menunggu peserta dari berbagai daerah yang telah mendaftar.
Baik dari Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Kabarnya, pemilik kuda pacuan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga akan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Dikatakan Letkol Sunarto, lomba pacuan kuda tradisional kali ini, merupakan lomba pacuan kuda tradisional perdana di daerah objek wisata.
Sebagai ketua panitia, penggemar olahraga tinju ini yakin pacuan kuda tradisional di Semenajung Aan akan menyedot perhatian banyak pihak. Baik masyarakat lokal maupun wisatwan mancanegara. ‘’Mudahan hal ini bisa menjadi salah satu pemicu tumbuhnya pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah,’’ harapnya.
Untuk suksesnya kegiatan tersebut, Letkol Sunarto menaruh harapan besar agar mendapat dukungan berbagai pihak. Ke depan, even-even seperti ini harus diperbanyak. Pacuan kuda tradisional memiliki nilai tawar yang cukup tinggi untuk pertumbuhan pariwisata.
Sumber: LombokPost