28 Jan 2012

Tidak Ada yang Harus Diubah "Nikita Mirzani"


Nikita Mirzani. Siapa yang tak kenal dengan dirinya. Apalagi belakangan ini namanya selalu disebut-sebut lantaran mendapatkan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia terkait dirinya yang terlalu seksi. Lalu apakah teguran itu membuatnya segera mengubah penampilannya?

"Bingung. Tidak ada yang harus diubah karena enggak ada yang salah," ujar Nikita saat diteumi di Epicentrum, Jakarta Selatan.

Tak hanya itu, ibu satu anak itu sama sekali tak merasa terganggu dengan apa yang kini tengah menimpa dirinya. Bagi Nikita inilah hidup yang harus dilaluinya.

"Sudah terlalu banyak masalah, masalah yang enggak penting dimasalahin. Terganggu pasti, tapi let it flow aja," tuturnya.

Nikita mengaku pihak keluarga mengetahui apa yang terjadinya saat ini. "Papa tahu anaknya seperti apa dia santai, dia nggak masalah," tandasnya.

KPI telah melayangkan teguran untuk tayangan dewasa 'Kakek-Kakek Narsis' episode 26 Desember 2011 dengan tema 'Alat Kontrasepsi' yang dianggap melanggar P3 Pasal 8 dan SPS Pasal 9 serta Pasal 17 huruf a.

Sumber: detikHot

Pengamanan PM Julia Gillard


Ratusan warga Aborijin dan pendukung hak-hak suku asli mengepung restoran dan sebagian orang bahkan menggedor-gedor jendela sehingga Julia Gillard dan Tony Abbot harus dilarikan dari acara di restoran.

Hari ini (28/1) Tony Abbot mendesak perdana menteri memberikan penjelasan mengenai apa yang diketahuinya. Abbot juga meminta kepolisian federal melakukan penyelidikan atas insiden yang dia sebut sebagai pelanggaran serius prosedur pengamanan. Kepada Sky News, Abbot mengatakan insiden itu tampaknya merupakan upaya untuk mencari keuntungan politik.

"Kekacauan diciptakan dan tampaknya seseorang dari kantor perdana menteri mempunyai andil dalam semua hal itu," katanya seperti dikutip kantor berita AP. Tudingan Abbot ditepis oleh Julia Gillard yang mengatakan sinyalemen bahwa dia memainkan peran dalam insiden "sangat menyakitkan hati".

Kantor perdana menteri mengungkapkan seorang penasehat media Julia Gillard, Tony Hodges mengundurkan diri karena memberikan informasi kepada seseorang bahwa pemimpin oposisi Tony Abbot dan perdana menteri akan menghadiri acara di satu restoran di Canberra.

Seorang juru bicara kantor perdana menteri mengatakan informasi itu kemudian diteruskan kepada pengunjuk rasa pendukung hak-hak penduduk asli yang menggelar demonstrasi tidak jauh dari lokasi restoran, lapor wartawan BBC di Sydney, Duncan Kennedy.

Mereka mendirikan perkemahan Aborijin di ibukota Australia itu yang menjadi lokasi kunci protes menentang Hari Australia. Sebelumnya mereka, lapor Kennedy, dibuat marah oleh pernyataan pemimpin oposisi Tony Abbot yang tampaknya menyerukan pembubaran perkemahan Aborijin.

Ketika dilarikan dari restoran Julia Gillard tersandung dan kehilangan salah satu sepatunya. Salah seorang pengunjuk rasa memungut sepatu itu dan menawarkannya di situs lelang Ebay.

Penyiksaan para tahanan di Libia kembali mengemuka


Para tahanan di penjara Misrata kepada BBC mengaku mereka dipukuli, dicambuk dan disengat listrik. Tuduhan ini datang tepat 100 hari setelah Kolonel Gaddafi tewas akibat kekerasan ditangan mantan pemberontak.

Awal pekan ini lembaga bantuan medis internasional Medecins Sans Frontieres, MSF, mengatakan menunda pekerjaannnya di satu penjara Misrata menyusul dugaan penyiksaan tersebut.

Dugaan penyiksaan mengemuka setelah BBC mengeluarkan laporan wartawan Gabriel Gatehouse yang berhasil masuk ke dalam penjara. Para tahanan mengatakan kepadanya bahwa mereka mengalami pemukulan dan dicambuk dengan kabel listrik.

"Saya dibawa untuk diinterogasi di sebuah tempat yang digunakan oleh tentara nasional,'' kaya seorang tahanan yang meminta namanya dirahasiakan.

"Kaki saya sudah dalam keadaan sakit ketika mereka membawa saya. Saat mereka menginterogasi saya mereka terus memukul kaki saya sehingga menjadi semakin bengkak,'' katanya. Dalam kasus lain para tahanan mengaku penyiksaan berlangsung sebelum mereka tiba di penjara.

Kelompok HAM internasional mengatakan insiden penyiksaan ini tersebar di Libia. ''Penyiksaan dilakukan oleh petugas militer dan keamanan termasuk oleh banyak milisi bersenjata yang beroperasi diluar kerangka legal,'' kata seorang juru bicara Amnesti Internasional.

Sejumlah pihak yang mengelola penjara Misrata kepada BBC mengaku mereka mengetahui para tahanan dibawa untuk disiksa, tetapi mereka mengatakan tidak memiliki kekuasaan untuk menghentikannya.

Banyak penjara di Libia yang memang dikuasai oleh milisi yang tidak bertanggung jawab kepada pemerintah. Sebelumnya ketua badan HAM PBB Navi Pillay meminta pemerintahan transisi Libia untuk mengambil alih pengawasan semua penjara.

"Ada penyiksaan, eksekusi diluar hukum yang berlaku, pemerkosaan baik terhadap pria maupun wanita,'' katanya kepada kantor berita AP. "Harus ada langkah yang dilakukan secepatnya untuk membantu otoritas, bagi negara untuk mengontrol semua penjara,'' kata Navi Pillay.

Bagaimanapun komisi militer kota Misrata membantah tuduhan penyiksaan ini. Kepala komisi militer Misrata, Ibrahim Beitelmal, mengatakan tuduhan itu sebagai agenda terselubung.

"Saya rasa orang yang bekerja untuk organisasi HAM atau MSF adalah orangnya Gaddafi. Mungkin ada sedikit kasus mantan pemberontak yang ingin balas dendam tetapi itu bukan berarti perintah datang dari kantor saya untuk menyiksa para tahanan,'' katanya. PBB memperkirakan sekitar 8.500 orang yang kebanyakan dituduh sebagai loyalis Gaddafi ditahan di penjara Libia.

Sumber: BBC

STATUS FB TERBAU 2015