5 Feb 2012

Barat Menyesali veto Cina dan Rusia


Tentara Suriah terus berjaga dan melakukan tekanan terhadap kelompok penentang Presiden Bashar al-Assad di Homs.

Negara barat menyesalkan langkah Rusia dan Cina yang menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi PBB yang berisi kutukan terhadap kebijakan Suriah dalam meredam aksi protes warganya.

AS mengatakan veto yang dilakukan kedua negara itu sebagai sesuatu yang memalukan, sementara Inggris mengatakan veto itu sama saja dengan membiarkan rakyat Suriah terpuruk.

"Pertumpahan darah yang terjadi terus di negara itu akan menjadi tanggung jawab mereka,"kata Dubes AS untuk PBB, Susan Rice. Langkah penolakan Cina dan Rusia kata Rice juga menunjukan bahwa kedua negara mempunyai tujuan untuk "menjual nasib rakyat Suriah dan melindungi kekuasaan tiran yang pengecut."

Negara Barat lainnya yang mengecam veto Cina dan Rusia adalah Perancis.

Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy mengatakandia "sangat menyesalkan" veto yang digunakan Cina dan Rusia. Meski mendapat kecaman Rusia tetap membela keputusannya untuk mengeluarkan veto terhadap resolusi soal Suriah ini.

Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan laporan yang diajukan sebagai dasar rencana dikeluarkannya resolusi itu tidak berimbang.

"Pertumpahan darah yang terjadi terus di negara itu akan menjadi tanggung jawab mereka" Susan Rice. Laporan itu menurut mereka hanya menyoroti kebijakan Presiden Bashal al-Assad dan tidak menyuruti aksi yang dilakukan kelompok oposisi yang juga bersenjata.

"Sejumlah anggota komunitas internasional yang berpengaruh sayangnya telah menutup upaya penyelesaian persoalan lewat jalur politik, meminta perubahan rezim, mendorong kelompok oposisi untuk berkuasa," katanya.

Sementara Cina menyebut resolusi ini kontraproduktif dengan upaya penyelesaian di Suriah. "Cina menyatakan dalam kondisi seperti sekarang menekan atau memaksakan solusi apapun kepada Suriah tidak akan membantu penyelesaian persoalan di negara itu," kata Dubes Cina untuk PBB Li Badong.

Kegagalan DK PBB untuk mengeluarkan resolusi tentang Suriah akibat hak veto yang digunakan Cina dan Rusia ini disambut warga Suriah pro-Asaad di Damaskus. "Saya percaya masih ada banyak masalah penting lainnya bagi DK PBB perlu ditangani seperti kelaparan di Somalia dan Gaza," kata salah seorang diantara mereka kepada BBC News.

"Apakah tidak ada persoalan yang lebih penting bagi DK PBB ketimbang mengurusi kami."
Wartawan BBC di Suriah, Paul Woods mengatakan suara tembakan masih terus terdengar di kota Homs. Woods, dari salah satu atap rumah di kota itu, melaporkan pertempuran masih terus berlangsung hingga Sabtu (04/01) sore.

Aktivis di Suriah menyebutkan aksi pertempuran yang terjadi sepanjang hari Sabtu itu menewaskan setidaknya 55 orang.

Sumber: BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STATUS FB TERBAU 2015