24 Des 2011

Donita Sicantik Kolektor Emas

Investasi dalam bentuk logam mulia memang cukup menggiurkan dan menguntungkan. Pesinetron Donita pun mengaku sejak lama ingin menjadi kolektor emas dan berlian. Impian menjadi kolektor perhiasan itu sekaligus mengikuti langkah dan jejak ibunya. Sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga dewasa kini, ibunya dengan rapih menyimpan perhiasan yang dimilikinya dengan baik.

Donita menilai langkah ibunya patut ditiru. Selain sebagai perhiasan diri juga sebagai investasi dan simpananya untuk hari tua. Hal itu disampaikan Donita usai menjadi model sekaligus penyanyi di Acara Glizt and Glam Nori Jewelerry Grand Opening Night-A Musical Jewellery Show di Armada Town Square Kota Magelang, Jateng, Jumat (23/12/2011) malam .

Donita mengatakan, "Mama aku punya perhiasan dari zaman dulu. Dari zaman aku masih SD sampai sekarang makin hari makin bernilai. Apalagi emas. Emas itu investasi sangat menjanjikan saat ini. Dua tahun atau tiga tahun lalu harganya sekitar 32 juta perseratus gram. Sekarang 52 juta perseratus gram. Bisa dibayangin berapa banyak selisihnya. Jadi kalau didiemin bisa beruntung. Kalau usaha ada bangkrutnya kan,"

Ia mengaku sangat menyukai perhiasan terutama berlian dan emas. Namun Donita jarang memakainya karena terkesan glamor. Selain harus disesuaikan penampilan dan kebutuhan juga menghindari aksi kriminal yang selalu mengancam.

"Berlian aku suka. Aku sih suka. Kalau dibilang pemakai iya. Kalau dibilang pemakai. Yang glamor banget nggak sih. Cuma kalau dibilang investasi berlian itu sebenarnya nggak salah loh,” lanjut Donita. Donita meyakinkan dirinya semua perempuan pasti menyukai perhiasan. Baik perhiasan dalam bentuk emas maupun berlian. Selain menambah kepercayaan diri juga terlihat anggun dan cantik dengan memakai perhiasan itu.

"Semua perempuan paling suka. Berlian emas. Berlian sesuatu yang terlihat mahal cantik. Perempuan pakai itu jauh lebih percaya diri dan lebih cantik karena ada pancaran. Kalau terkena cahaya kilaunya akan beda,” tuturnya.

Sumber: detikHot

11 Orang Tersangka Dalam Aksi Pembakaran Rumah Gubernur

Setelah melakukan pemeriksaan intensif, Polres Manokwari akhirnya menetapkan 11 orang menjadi tersangka dalam kasus pemalangan sejumlah ruas jalan di Manokwari, Selasa lalu (20/12). Keterlibatan mereka dalam aksi pembakaran rumah Gubernur terpilih Papua Barat Abraham O Atururi masih dalam penyelidikan.

Kapolres Manokwari AKBP Agustinus Supriyanto, S.Ik yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Tony Pantano, S.IK mengatakan, 11 orang pelaku yang diamankan saat pemalangan jalan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Para tersangka itu antara lain MA, NM, AS, IK, II, JS, HS, NI, SN, dan YM.

“Mereka sudah kita periksa termasuk saksi-saksi dan faktanya mereka terlibat pemalangan jalan,”jelasnya. Kasat Reskrim AKP Tony Pantano, S.IK mengatakan, pihaknya akan menindak tegas para pelaku sesuai dengan perbuatannya. Saat ini penyidik menjerat para pelaku dengan pasal 192 KUHPidana.

“Para pelaku akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak ada kompromi. Ini jelas tindak pidana,”tegas Kasat Reskrim seraya mengatakan, para pelaku sampai saat ini tetap ditahan.

Lanjut dikatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap kesebelas orang pelaku tersebut belum ada yang menyebutkan adanya oknum yang menyuruh mereka untuk melakukan pemalangan sejumlah ruas jalan. Rata-rata kata Kasat, para tersangka mengaku hanya ikut-ikutan. Namun, pihaknya akan terus mendalami untuk mengetahui siapa yang mengkoordinir aksi yang sudah mengganggu Kamtibmas tersebut.

Sementara terkait aksi pembakaran rumah Gubernur terpilih Papua Barat Abraham O Atururi, AKP Tony Pantano mengatakan jajarannya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa saja yang membakar rumah dan menyebabkan 9 mobil, 31 motor dan 2 speed habis terbakar.

Smber: JPNN

7 Tahun Menghilang Akibat Tsunami, Meri Ahirnya Kumpul Bersama Keluarga

Pasangan Tarmius dan Yusnidar Warga desa Ujung Baroh, Aceh Besar ini sudah pasarah menerima kenyataan untuk tidak bertemu lagi dengan Meri Yulanda, salah satu anak mereka yang hilang saat tsunami dahsyat mengguncang pantai barat Aceh, 24 Desember 2004.

Mereka pasrah setelah upaya mencari Meri selama ini tidak membuahkan hasil. Namun kepasrahan dan penantian panjang mereka berubah menjadi kebahagiaan ketika Meri ditemukan hari Rabu (21/12).

Yusnidar menuturkan kepada Serambinews.com hari Jumat (23/12) "Awalnya saya sempat ragu. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan pada beberapa tanda di tubuh Meri yakni bagian luka di perut dan tahi lalat di mata, saya yakin bahwa Meri merupakan anak kedua saya yang pernah hilang pada musibah tsunami lalu," .

Yusniar menceritakan ketika terjadi tsunami dirinya lari bersama suami dan tiga anaknya. Meri dan kakak Meri, Yuli, diselamatkan di sebuah rumah yang lebih tinggi dengan harapan bisa terhindar dari gelombang laut.

Namun rumah tersebut langsung saja disapu air dan sejak itu Yusniar dan suami tidak melihat lagi Meri dan Yuli. Yusniar mengatakan ia dan suami memperkirakan Meri tidak selamat dari bencana ini. Dari pengakuan Meri terungkap ia dibesarkan oleh seorang perempuan warga Banda Aceh. Meri, menurut Yusniar, dipaksa menjadi pengemis dengan meminta uang di jalan-jalan Banda Aceh.

Perlakuan buruk dari wanita membuat Meri melarikan diri. Beberapa laporan lain menyebutkan wanita tersebut tidak bisa lagi menghidupi Meri dan mengirim Meri ke Meulaboh dengan bus antarkota. Ketika hidup bersama wanita ini nama Meri diganti menjadi Herawati. Tarmius dan Yusnidar mengatakan sangat berbahagia bisa menemukan Meri.

"Ketika ia melihat ibunya ia berteriak 'mama' dan langsung memeluknya," kata Tarmius kepada kantor berita AFP. "Keduanya menangis terharu," lanjut Tarmius. Tsunami di Aceh yang dipicu oleh gempa hebat 9,1 pada skala Richter membuat tidak kurang dari 220.000 tewas atau hilang diantaranya adalah Kakak kandung Meri, Yulit.

STATUS FB TERBAU 2015