29 Agu 2011

Jemaah Naqsabandiyah Idul Fitri Hari Senin

Menurut sumber berita yang saya baca di metrotvnews, Ada sekitar 100 orang pengikut Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat, merayakan Idul Fitri 1432 Hijriah pada Senin (29/8).

Berdasarkan keyakinan mengacu pada perhitungan metode hisab munjid serta rukyatul hilal (melihat bulan) yang digunakan dalam menentukan awal bulan, 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Senin 29 Agustus," kata Mursyid (pimpinan) Jamaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo, di Padang, Ahad (28/8) malam.

Menurut dia, metode hisab munjid yang digunakan jemaah Tarekat Naqshabandiyah untuk menentukan awal bulan berasal dari Mekah yang dikarang ulama besar di zaman Rasulullah. Selain itu, kata dia, dalam melaksanakan rukyatul hilal (melihat bulan) dilakukan secara langsung pada 8, 15, 22 dan 30 Syaban.

Ia mengatakan berdasarkan hasil rukyatul hilal ditetapkan 1 Ramadan 1432 Hijriah jatuh pada 30 Juli 2011. Setelah digenapkan 30 hari, 1 Syawal bertepatan pada 29 Agustus 2011. (Senin, 29 Agustus 2011) semua pengikut Tarekat Naqshabandiyah di Sumatra Barat sebanyak sekitar 8.000 orang merayakan Idul Fitri 1432 Hijriah, katanya.

Ia mengatakan walaupun berbeda tanggalnya dengan pemerintah dalam merayakan Idul Fitri, tidak ada persoalan. "Pemerintah memiliki dasar dalam penetapan Idul Fitri, kami juga punya dasar yang mengacu pada Al-Quran dan Hadis," katanya.

Menurut dia, di Padang terdapat puluhan masjid dan musala yang menjadi pusat peribadatan jemaah Tarekat Naqshabandiyah. Masjid dan musala tersebut tersebar di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Di Pasar Baru terdapat dua musala dan di Kecamatan Lubuk Kilangan 29 musala.

Sebelumnya menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kementerian Agama Wilayah Sumatra Barat, Marzuki tetap mengimbau masyarakat agar merayakan Idul Fitri sesuai dengan keputusan pemerintah.

"Dengan menunggu keputusan pemerintah akan menghilangkan keraguan terhadap penetapan Idul Fitri," katanya.

Ia berharap pelaksanaan Idul Fitri 1432 Hijriah dapat dilakukan dengan serentak sehingga suasananya menjadi lebih khidmat. Namun jika ada masyarakat yang lebih awal merayakan Idul Fitri mari saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.

"Perbedaan tersebut merupakan rahmat dan momentum Lebaran harus dijadikan sarana untuk meningkatkan ukhuwah serta silaturahmi dengan sesama," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STATUS FB TERBAU 2015