Jangan ketuk jendela kamarku malam ini !
Jika engkau hanya
Rintik hujan tergelincir dari mendung menggantung di sudut mata
Atau berkas rembulan di genggaman mengintip dari sela jari-jemari
Juga embun terpelanting oleh angin musim dari ujung daun kamboja
Jangan ketuk !
Jika engkau sebentuk
Harum bunga kopi dengan nakal menyusup disela hembus nafas dan dengkur
Atau nada pencuri dengar lagu yang selalu kuputar sebagai penghantar tidur
Jangan !
Jika engkau merupakan
Bayang masa lalu yang luput dari remah kenangan dan disesatkan kabut
Atau harapan masa depan yang jemu menunggu waktu lalu iseng mempermainkan maut
Akan kubuka nanti
Jika engkau adalah sesosok rinduku yang kembali
Dari pengembaraannya mempertanyakan tempatku bersemayam di ruang hatimu
Di kala senja telah jauh terperosok kedalam pekat malam yang berjalan ragu
By:
Jika engkau hanya
Rintik hujan tergelincir dari mendung menggantung di sudut mata
Atau berkas rembulan di genggaman mengintip dari sela jari-jemari
Juga embun terpelanting oleh angin musim dari ujung daun kamboja
Jangan ketuk !
Jika engkau sebentuk
Harum bunga kopi dengan nakal menyusup disela hembus nafas dan dengkur
Atau nada pencuri dengar lagu yang selalu kuputar sebagai penghantar tidur
Jangan !
Jika engkau merupakan
Bayang masa lalu yang luput dari remah kenangan dan disesatkan kabut
Atau harapan masa depan yang jemu menunggu waktu lalu iseng mempermainkan maut
Akan kubuka nanti
Jika engkau adalah sesosok rinduku yang kembali
Dari pengembaraannya mempertanyakan tempatku bersemayam di ruang hatimu
Di kala senja telah jauh terperosok kedalam pekat malam yang berjalan ragu
By:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar