10 Des 2011

Benarkah Katak Bisa pridiksi Gempa Bumi?

Di tahun 2009, katak-katak di L'Aquila, Italia menghilang dari kolam-kolam setempat, tiga hari sebelum gempa besar melanda. Para peneliti dalam laporan yang diterbitkan di Jurnal Internasional untuk Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat mengatakan, batu-batu di kerak Bumi mengeluarkan partikel bermuatan, sebelum gempa dan hal ini mempengaruhi air.

Mereka juga memperkirakan katak dapat mendeteksi perubahan ini sebelum lempeng tektonik bergeser. Tim yang dipimpin oleh Friedemann Freund dari NASA dan Rachel Grant dari Universitas Terbuka Inggris berharap hipotesis mereka ini dapat membantu pakar biologi dan geologi untuk bekerja sama mencari tahu bagaimana binatang mengetahui tanda-tanda gempa. Di L'Aquila kodok bukan satu-satunya binatang yang bersikap aneh sebelum gempa terjadi.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa reptil, amfibi, dan ikan juga berperilaku aneh sebelum gempa terjadi. Pada tahun 1975, di Haicheng, Cina, banyak orang yang melihat ular keluar dari sarangnya, satu bulan sebelum kota itu diguncang gempa. Pergerakan ular ini aneh karena biasanya binatang ini tidur lama di tengah musim dingin, dan keluar pada saat suhu membeku merupakan tindakan bunuh diri untuk binatang berdarah dingin ini.

Pakar biologi dari Universitas Terbuka Nona Grant, mengamati koloni katak di L'Aquila sebagai bagian dari penelitiannya. "Sangat dramatis," katanya. "Dari 96 katak menjadi kosong dalam waktu tiga hari. Setelah itu saya dihubungi oleh NASA," tambahnya. Para ilmuwan dari badan ruang angkasa Amerika Serikat tengah mempelajari perubahan kimia yang terjadi saat bebatuan di perut bumi mengalami tekakan besar. Mereka juga tengah meneliti apakah perubahan itu terkait dengan eksodus masal katak.

Pakar geofisika Friedemann Freund mengatakan bebatuan di kerak bumi yang mengalami tekanan besar, mengeluarkan partikel. Partikel-partikel yang terlepas di udara saat mencapai permukaan Bumi menjadi molekul udara yang disebut ion. Perubahan kimia ini bisa mempengaruhi bahan organik yang larut di air dan menjadikan bahan ini beracun untuk binatang yang tinggal di air.

Mekanisme ini rumit dan para ilmuwan mengatakan proses ini perlu diuji lagi secara cermat dan penuh ketelitian. Namun Dr Grant mengatakan mekanisme ini adalah yang pertama sebagai "petunjuk gempa" yang dapat dirasakan oleh binatang. Dia menambahkan "Begitu kita mengerti semua sinyal ini dan melihat ada empat atau lima petunjuk yang mengarah pada hal yang sama, maka kita bisa memperkirakan sesuatu akan terjadi,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STATUS FB TERBAU 2015